Daun Seledri merupakan salah satu tanaman sayur yang cukup banyak digunakan sebagai bahan tambahan pada masakan. Jika dikaji dari segi bisnis, potensi usaha budi daya daun Seledri tergolong masih cukup besar. Hal ini terbukti dari masih jarangnya petani yang menanam daun seledri sebagai komoditi utama. Padahal tingkat permintaan akan komoditi pertanian yang satu ini tergolong masih sangat tinggi.
Nah, untuk Anda yang ingin memulai usaha budi daya seledri , berikut ini merupakan teknik dan cara menanam seledri yang dapat Anda jadikan panduan dalam memulai usaha budi daya seledri :
1. TAHAP PEMBIBITAN
Budi daya seledri dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan anakan seledri ataupun dengan menggunakan biji seledri unggul yang banyak dijual di toko – toko pertanian.
Sebelum tanaman seledri siap ditanam ke lahan, benih seledri harus disemai terlebih dahulu. Aktivitas penyemaian ini sendiri dapat dilakukan di atas bedengan khusus semai yang telah ditaburi dengan pupuk kandang fermentasi dengan takaran 2 kg/m2. Untuk mendukung daya tumbuh benih, bedengan semai biasanya ditutupi dengan menggunakan plastik bening ataupun daun kelapa.
Untuk menjaga kelembaban benih, bedengan perlu disiram setiap hari dengan jumlah air secukupnya (asal tanah lembab). Di hari ke 15 hingga ke 25, benih perlu disemprot dengan menggunakan pupuk daun, dan media penyemaian perlu dipupuk dengan pupuk NPK dengan takaran 10 gram/10 liter air.
2. TAHAP PERSIAPAN LAHAN
Sebelum lahan bisa digunakan untuk menanam seledri, lahan perlu digemburkan dan dibuat menjadi bedengan terlebih dahulu. Aktivitas penggemburan lahan perlu dilakukan kurang lebih sekitar 15 hari sebelum bedengan dibuat. Untuk menetralkan tingkat keasaman tanah, pengapuran juga diperlukan dengan dosis sekitar 1 hingga 2 ton / ha lahan, bergantung dengan tingkat keasaaman tanah.
Ukuran bedengan untuk menanam seledri biasa dibuat sebesar 80 cm untuk lebar dan 25 cm untuk tinggi. Di setiap sela – sela bedengan harus dibuat saluran drainase dengan lebar kurang lebih sekitar 20 – 30 cm. Sebelum bedengan digunakan, Anda perlu menaburkan pupuk kandang di atas bedengan dengan takaran 10 ton pupuk kandan / ha lahan.
3. TAHAP PENANAMAN
Setelah lahan siap untuk digunakan, bibit seledri yang telah memiliki 3 hingga 5 helai daun dapat dipindahkan secara langsung ke lahan yang telah disiapkan. Setiap lubang tanam sebaiknya ditanami dengan satu bibit Seledri.
Untuk menjamin daya tumbuh bibit, akar bibit yang akan dipindahkan sebaiknya dicelupkan ke dalam pestisida Benlate dan Derosol (konsentrasi 50%) terlebih dahulu selama kurang lebih 15 menit. Selain itu, begitu bibit selesai dipindahkan, bibit harus langsung disiram dengan air bersih hingga kondisi sekitar lubang tanam benar – benar lembab.
4. TAHAP PEMELIHARAAN
Beberapa aktivitas pemeliharaan yang dilakukan dalam langkah – langkah cara menanam seledriyaitu penyulaman, penyiangan, penyiraman, dan juga pemupukan. Aktivitas penyulaman dapat dilakukan ketika usia tanaman menginjak 7 hingga 15 hari. Setiap tanaman yang mati hendaknya diganti dengan bibit seledri yang baru.
Aktivitas penyiangan biasanya dilakukan secara rutin bersama dengan aktivitas pemupukan setiap 2 minggu sekali. Untuk kegiatan pemupukan, Anda dapat menggunakan beberapa jenis pupuk seperti pupuk NPK (3 kg/200 liter air), pupuk ZA dan KCL(3 gram tiap tanaman), pupuk Tablet (2 gram tiap tanaman), serta Garam Dapur (50 kg/ha)
5. MASA PANEN
Daun seledri normalnya sudah dapat dipanen ketika tanaman berusia 1 hingga 2 bulan. Cara pemanenannya sendiri dapat dilakukan dengan jalan mencabut ataupun memetik seluruh batang tanaman. Jika budidaya seledri dilaksanakan dengan baik, rata – rata satu hektar lahan dapat menghasilkan sekitar 50 kuintal hingga 1 ton seledri.
Itulah teknik dan cara menanam Seledri yang dapat Anda jadikan sebagai panduan dalam Dapat Anda jadikan panduan praktis dalam membudidayakan tanaman seledri. Selamat mencoba. Semoga bermanfaat.