Taburkan dolomit jika pH tanah dibawah 6,0. Kemudian taburkan pupuk dasar yang terdiri dari pupuk kandang, KCl, Za dan TSP. Perbandingan KCl : Za : TSP = 1:1:2. Dosis pupuk disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah.
Pemasangan mulsa plastik dilakukan setelah 7 – 10 hari penaburan pupuk dasar. Sebelum pemasangan mulsa dilakukan sebaiknya bedengan dalam kondisi basah. Lubang tanam dibuat dengan jarak 70 x 60 atau 80 x 60 cm.
Persiapan Benih dan Cara Semai Biji Tomat
Untuk mendapatkan hasil maksimal sebaiknya benih yang digunakan adalah benih unggul. Varietas benih disesuaikan dengan ketinggian lahan (dataran rendah, menengah atau dataran tinggi).
Benih disemai dengan polybag kecil (ukuran 6 x 8 cm), bibit siap ditanam setelah berdaun 4 -5 helai atau setelah berusia 3 sampai 4 minggu.
Cara Menanam Bibit Tomat
Sebelum penanaman dilakukan pastikan tanah dalam kondisi basah, atau disiram terlebuh dahulu jika tidak turun hujan. Pilihlah bibit yang sehat dan memiliki vigor kuat. Penaman dilakukan pada sore hari, siram dengan air secukupnya setelah penanaman selesai. Untuk menghindari serangan hama jangkrik dan meminimalisir kematian, tutup sekitar lubang mulsa dengan tanah.
Cara Pasang Ajir/Turus Tanaman Tomat
Ajir atau tulus sebaiknya dipasang segera setelah penanaman selesai. Jika terlambat memasang ajir dikhawatirkan akan merusak perakaran dan dapat menyebabkan pertumbuhan terganggu.
Cara Merawat Tanaman Tomat
Segera lakukan penyulaman jika terdapat tanaman yang mati atau rusak. Penyiraman dilakukan menyesuaikan dengan kondisi. Pemupukan pertamakali dilakukan pada usia 3 – 4 minggu HST. Cara pemupukan sebaiknya dengan dikocor dan dilakukan pada sore hari. Dosis pemupukan pertama antara 3 – 5 kg NPK/1000 tanaman. Pupuk dilarutkan dengan air sebanyak 500 liter dan setiap pohon diberikan 500 ml larutan. Pemupukan selanjutnya dilakukan setiap 1 minggu dengan penambahan dosis secara berkala. Rata-rata kebutuhan pupuk per hektar adalah 80-100 kg Urea, 350-450 kg ZA, 200-250 kg TSP dan 85-170 kg KCl.
Penyiangan dilakukan untuk mengendalikan rumput liar dan gulma pengganggu. Selain mengganggu tanaman, gulma liar juga bisa menjadi tanaman inang hama dan penyakit.
Cara Perempelan Tanaman Tomat
Perempelan dilakukan jika tanaman terlalu rimbun. Perempelan dilakukan untuk menjaga kondisi lingkungan agar tidak terlalu lembab. Perempelan juga berfungsi untuk meningkatkan produktifitas. Salah satu upaya agar tomat berbuah lebat adalah dengan pemangkasan 3 – 4 batang tunas air paling bawah serta membuang daun-daun tua dan berpenyakit.
Cara Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman Tomat
Beberapa hama dan penyakit pada tanaman tomat antara lain ;
a. Hama tanaman tomat
1. Ulat Buah (Heliothis armigera), menyerang buah tomat hingga menjadi berlubang dan busuk.
Pengendalianya menggunakan insektisida berbahan aktif karbosulfan, deltametrin dan betasiflutrin.
2. Thrips, menyerang daun muda dan menyebabkan keriting daun.
Pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin.
3. Kutu Kebul, hama ini adalah vektor utama virus gemini yang menyebabkan penyakit bulai.
Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamectin. Cara ini dilakukan untuk membunuh kutu kebul sebagai vektornya, karena sampai saat ini belum ditemukan zat kimia yang bisa mematikan virus gemini.
4. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon), ulatnya menyerang dan merusak tanaman muda dengan cara memakan dan memotong batang dan tangkai daun.
Pengendalian bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif dazomet.
5. Lalat Buah (Bactrocera sp.), menyerang buah dengan menyuntikkan telur kedalam buah yang akan menetas dan menjadi larva. Larva inilah yang menyebabkan buah busuk.
Pengendalian dapat dilakukan dengan perangkap lalat buah.
6. Kutu Daun (Aphids), adalah hama dari jenis kutu penghisap berwarna hijau. Seperti halnya kutu kebul, hama ini juga merupakan vektor pembawa virus.
Pengendalian dilakukan dengan menjaga kebersihan areal budidaya dari tanaman inang. Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin.
b. Penyakit tanaman tomat
1. Busuk daun, busuk daun disebabkan cendawan Phitophtora infestans.
Gejalanya terdapat bercak-bercak hitam dan akhirnya menjadi kering atau busuk.
Dapat dikendalikan dengan fungisida berbahan aktif mankozeb
2. Layu fusarium, disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporium.
Gejala ditandai dengan adanya tulang daun berwarna pucat, tangkai terkulai, tanaman menjadi layu kemudian mati.
Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian tricoderma pada saat pengolahan tanah dan menggunakan benih yang tahan terhadap cendawan ini.
3. Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum).
Gejalanya terlihat jika pucuk tanaman layu atau daun tua menguning. Jika batang dipotong akan terlihat cairan berwarna susu seperti lendir.
Pengendalian bisa dilakukan dengan melakukan pergiliran tanaman bukan sejenis dan menggunakan benih yang tahan terhadap bakteri.
4. Mosaik, penyakit mosaik ditandai dengan adanya warna seperti mosaik pada daun.
Pengendalian dengan cara mencabut dan membakar tanaman yang terserang agar tidak menular.
5. Busuk Buah, Ada dua macam cendawan penyebab busuk buah pada tomat. Yang pertama penyakit busuk buah pada tomat disebabkan oleh cendawan Thanatephorus cucumeris. Yang kedua disebabkan oleh cendawan Colletotrichum coccodes.
Pengendalian dilakukan dengan pergantian tanaman, menjaga kebersihan dan membuang serta memusnahkan buah yang terserang. Penyemprotan fungisida dilakukan jika serangan parah, dengan menggunakan fungisida berbahan aktif mankozeb atau kaptafol.
6. Bercak Daun, disebabkan oleh cendawan Cercospora capsici, pada daun yang terserang terdapat bintik-bintik bulat dan berwarna hitam kecoklatan. Lama kelamaan daun menguning dan akhirnya rontok.
Pengendalian dilakukan dengan membuang dan memusnahkan bagian yang terserang serta dengan penyemprotan fungisida.
7. Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV) Atau virus kuning-keriting pada daun, seperti halnya keriting bule pada tanaman cabe.
Tanaman yang terinfeksi akan terlihat gejala daun muda mengkerut atau keriting dan berwarna kuning. Sedangkan pada daun tua tidak mengalami penyusutan. Vektor utama virus ini adalah kutu kebul.
Pengendalian selanjutnya adalah dengan mengendalikan kutu kebul sebagai vektornya. Kutu kebul dapat diatasi dengan penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin.
Waktu dan Cara Panen Tomat
Panen dapat dilakukan jika buah sudah matang, atau dapat juga dipanen saat buah masih berwarna hijau. Biasanya usia 2,5 – 3 bulan HST buah tomat sudah bisa dipanen sesuai dengan varietas. Karena setiap varietas memiliki waktu panen yang berbeda-beda. Panen dilakukan setiap 2-3 hari dan dalam satu musim bisa dipanen hingga 10-15 kali, tergantung kondisi tanaman. Semoga bermanfaat… salam mitalom.