Cara Budidaya Ciplukan -
Ciplukan merupakan nama sejenis buah berukuran kecil, yang memiliki ciri-ciri buahnya terbungkus oleh pembesaran kelopak bunga. Orang Inggris biasa menyebut buah yang kaya khasiat ini dengan nama
Morel berry, Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa), Cecendet (Sunda), Keceplokan, Angket, Kepok-kepokan (Bali), Dedes (Sasak), Leletokan (Minahasa), Yor-yoran (Madura), serta Lapinonat (Seram).
|
Cara budidaya ciplukan |
Ciplukan diperkirakan berasal dari benua Amerika, namun sekarang sudah tersebar hampir diseluruh dunia terutama negara beriklim tropis, termasuk Indonesia. Di beberapa daerah di Indonesia, ciplukan tumbuh subur dan cenderung tumbuh liar di area sekitar sawah, kebun, tepi jalan, hutan, bahkan ada yang tumbuh di sekitar halaman rumah.
Langkah Awal Cara Budidaya Ciplukan
Ciplukan dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian berkisar antara 1-1550mdpl. Tanaman herbal yang satu ini dapat tumbuh dengan baik di tanah yang subur, gembur, tidak tergenang air, serta memiliki pH mendekati netral.
Ciplukan memunyai nama ilmiah Physalis Angulata L, tanaman ini kaya akan manfaat untuk kesehatan. Di Jawa, masyarakatnya sering menggunakan ciplukan yang diramu sebagai obat cacing dan obat penurun panas. Selain itu, daunnya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti patah tulang, bisul, busung air, nyeri perut, keseleo atau terkilir, kencing nanah, serta menjaga kesehatan jantung. Sedangkan untuk buahnya biasa di konsumsi dan berkhasiat untuk mengatasi susah buang air besar, mengobati epelepsi, dan penyakit kuning.
|
Nilai ekonomis yang cukup tinggi |
Mungkin karena beberapa faktor seperti kurangnya pengetahuan tentang manfaat ciplukan, membuat buah ciplukan masih langka dan sangat jarang ditemukan di pasar tradisional maupun modern. Padahal di beberapa daerah ciplukan memiliki nilai ekonomis cukup tinggi, sehingga mulai banyak petani tertarik membudidaya ciplukan. Nah, jika di daerah Anda belum ada yang membudidayakan tanaman herbal yang satu ini, tidak ada salahnya Anda menyoba membudidayakannya, karena peluang usaha
budidaya ciplukan masih sangat terbuka lebar.
Langkah-langkah Dalam Cara Budidaya Ciplukan
Cara budidaya ciplukan dapat dilakukan dengan memanfaatkan bibit hasil perbanyakan generatif, dan langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Persiapan Benih
Benih ciplukan bisa Anda peroleh dari buah yang sudah tua atau matang di pohon, atau bisa juga membeli di kios pertanian terdekat. Pilihlah buah yang sudah matang, kemudian keluarkan bijinya dengen cara memencetnya, buah ciplukan akan mengeluarkan daging lunak beserta isinya. Lalu jemur biji tersebut hingga kering dibawah terik sinar matahari, barulah benih siap untuk disemai.
2. Persiapan Media Semai
Untuk media semai, Anda bisa menggunakan bedengan, pot, atau polybag. Pakailah tanah yang gembur halus, kemudian campur dengan pupuk kompos atau pupuk kandang. Perawatan benih ciplukan dalam media semai pot atau polybag relatif lebih mudah dari pada persemaian diatas bedengan.
|
Persiapan media semai |
3. Persemaian Benih
Penyemaian dilakukan agar ciplukan lebih mudah dalam pembentukan kecampah. Jika Anda memakai bedengan sebagai media semai, sebaiknya tutupi bedengan dengan plastik, hal ini bertujuan untuk menekan penguapan air dari media semai, menghindari paparan matahari maupun hujan, serta mencegah serangan hama penyakit. Bibit yang telah tumbuh sekitar 10-15 cm siap untuk dipindahkan ke lahan tanam yang sebenarnya.
|
Persemaian benih |
4. Persiapan Lahan Tanam
Sambil menunggu proses persemaian, Anda bisa menyiapkan lahan tanam, bisa di sawah, kebun, pekarangan rumah, atau bahkan dengan teknik hiroponik seperti
sawi dan
cabe. Lakukan penggemburan tanah dengan cara dicangkul atau dibajak, kemudian tambahkan dengan pupuk kompos atau pupuk kandang.
5. Proses Penanaman
Bibit ciplukan yang disemai cenderung memiliki kelemahan yaitu akar yang relatif sedikit, batang masih lunak, serta jumlah daun kurang dari 8 lembar. Oleh karena ini, pindahkan benih ciplukan dengan hati-hati, dan usahakan segera menanam benih ciplukan yang telah dicabut, karena bebih memiliki kelemahan akar, batang mudah rusak, serta benih mudah layu.
6. Perawatan
Proses perawatan tanaman ciplukan hampir sama dengan perawatan tanaman sayuran lainnya. Lakukan penyiraman secara rutin, namun jangan sampai berlebihan, karena kebutuhan air untuk tanaman ciplukan hampir sama dengan kebutuhan tanaman palawija, yang relatif membutuhkan air yang tidak terlalu banyak.
|
Perawatan tanaman |
7. Pemupukan Susulan
Untuk pemupukan tambahan, Anda bisa menggunakan dosis pupuk yang biasa digunakan pada
tanaman tomat, karena kedua tanaman ini memiliki sifat dan fisik yang hampir sama. Atau bisa juga dengan patokan sebagai berikut:
Prinsip pemberian pupuk buatan dalam cara budidaya ciplukan:
- Semua pupuk jenis fosfor dan kalium, diberikan pada lubang tanam sedalam penanaman bibit.
- Pemupukan pertama berupa pupuk nitrogen yang diberikan 14 hari setelah masa tanam. Pupuk ditaburkan pada alur yang di buat di area sekitar tanaman, dengan jarak sekitar 10 cm dari lubang tanam.
- Pemupukan kedua masih berupa nitrogen, yang diberikan sekitar 35 hari setelah masa tanam dan caranya sama dengan proses penaburan pupuk yang pertama.
- Jika anda membudidaya ciplukan bertujuan untuk di ambil beserta brangkasnya, maka dosis untuk pupuk nitrogen bisa ditambah, sedangkan pupuk kalium dan fosfornya dikurangi.
- Pemberian pupuk pada tanaman ciplukan yang ditanam dengan cara tumpang sari, sesuaikan dengan takaran pupuk yang diperlukan oleh tanaman utamanya.
8. Proses Panen
Buah ciplukan yang siap panen ditandai dengan warna buah yang berubah serta kelopak bunga yang mulai menguning dan mengering.
|
Proses panen |
Biasanya tanaman ciplukan yang tumbuh dengan baik mampu menghasilkan buah yang seragam dan matang sempurna saat panen. Idealnya 1 pohon ciplukan mampu menghasilkan sekitar 300 buah ciplukan.
Itulah panduan lengkap
cara budidaya ciplukan, bagaimana cukup mudah bukan? Selain dalam skala besar, Anda bisa menanam ciplukan di halaman rumah untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba. Terima kasih.